Kamis, 11 Desember 2008

CURRICULUM VITAE OF FKP

CURRICULUM VITAE


Personal Data

Name : Fransisca A. M. Pandi, SE, DEA ( Sesca )
Place/Birthday : Manado, 10 October 1960
Marital Status : Married

Working Experiences

July 2003 – present : Operational Manager Shipping Company
PT. Djustitia Irian Jaya – Bitung Branch

Jan 2004 – 2007 : Marketing and Finance Staff of PT. Carsurin Bitung (Independent Surveyor)

July 01 – Jun 2003 : Head of LPKT Regina Coeli Bitung

Oct 98 – July 2001 : Finance PT. Cahaya Karangetang Abadi
Jakarta – Bitung

January ’98 – Oct. ‘98 : Sen. Secretary to Finance Director GSM-XL

January 96 – Dec ‘97 : Senior Secretary to Head of Engineering Operations and General Manager Centre of Excellence GSM-XL

August 96 - Dec 96 : Senior Secretary to Legal Consultant and Managing Director Strategy and Corporate Development GSM-XL

Oct. 95 - July 96 : Teacher at Secretary School ASMI Extension
Kampus Ungu Pulo Mas Jakarta

Feb 95 - Nov. 95 : Executive Secretary to Procurement and Contract Manager Huarte Representative Office, Jakarta
(for FREEPORT’s construction project) as an executive secretary for procurement/contracts manager. This project built New Town Kuala Kencana, Timika Irian Jaya.

Jan 92 - Feb 95 : Temporary assignments as a Secretary at various department CONOCO Indonesia Inc.
· Business and Strategy Department, Drilling
· Safety, Health and Environment, Projects,
· Production/NSOS

May 89 - Dec. 91 : Polytechnic Sam Ratulangi Manado
Teaching:
- Secretarial Practice including Letter Writing.
- Speed Typing (Typewriter, Computer Keyboard)
- Management
- Computer for Secretaries.

Jan 90 - Dec. 91 :
Polytechnic University of Sam Ratulangi Commerce Head of Department, Reporting to Polytechnic Director.

Jan. 85 - Jan. 87 :
PT. Monas Indah Manado ( General Contractor) as a Head of Administration

Jan.84 - April 94 :
Temporary Assignment as a Secretary at CIDA (Canadian Project) at Department of Cooperative Jakarta

Formal and Informal Education Data:

Formal Education : 2003 – 2005
TWCI Programme (S2) UNIMA Manado – Universite of Aix Marseilles France

1988 - 1989
Vocational Teaching Diploma Centre of Human Resources Studies - Adelaide
University of South Australia (Scholarship award from Australian Government)

1987- 1989 Secretarial ProgramTechnical and Further Education (TAFE) Adelaide - South Australia (Scholarship award)

1987 - 1988 Polytechnic Education Development Centre (PEDC)
Secretarial Teacher Training - Bandung
1979 - 1987 Economic Faculty Majoring in Economics Development
Univ. of Sam Ratulangi, Manado North Sulawesi

Courses & Training : English for Academic Purposes Indonesian Australian Language Foundation (IALF) Jakarta July 1991 - February 1992

Comparative Study to develop training program in various College of TAFE in Adelaide - South Australia Oct. 90 - Nov. 90 Indonesian Australian Commerce Polytechnic Project..

Professional Development Course:
· Organizing a Field Trip Study.
· Management Workshop
· Develop an audio visual aids for teaching

English for Training Abroad, 1988

Work Scope:

PT. Djustitia Irian Jaya (Shipping Company) / PT. Carsurin Bitung Branch

* Vessel Agency (National and Foreign Flag)
* Liaise with Bitung Port Administrator, Custom, Immigration Office) in relation of all
the documents (Ship document, Clearance out, formalities documents of Vessel Crews)
* Release a Vessel Bill of Lading, Mate Receipt etc
* Liaise with Pertamina Depot Bitung for vessel bunkering.
* Marketing a service of PT. Carsurin Independent Survey

Head of LPKT Regina (Education and Training Centre)

· Computer and Secretarial Teaching
· Teaching English for Kids at Catholic Primary School Bitung
· In house training at Government and Private Office at Bitung

PT. Excelcomindo Pratama:

* Serve as a point of contact with other company (Government or third party)
* Have access to confidential information and the care in handling such information and
the maintenance of confidentiality is also important.
* Responsible for normal administrative support/secretarial services & support as:
answering telephone typing (contract, services agreement, letter, memo etc.)
procuring supplies and maintaining files.
* Have significant responsibility of duplicating, collating and distributing any incoming mail/documents from government/third party (to translate if necessary).

Huarte Representative Office

* Preparing tender invitation
* Typing all the contracts documents and services agreement
* Arrange meeting with bidders
* All Secretarial Duties

Conoco Indonesia Inc.

* All Secretarial Duties
* Daily Production Report to Pertamina and Migas
* Distribute Letters, Newpapers, Magazine and Video Cassettes to field
* Monthly report to Pertamina and Migas
* Monthly report Conoco Head Office, USA

Polytechnic Manado

* Teaching
* Develop Hand-out
* Analyzing and implementing teacher and staff training needs
* Establish and implementing a training program for company according to their proposal.
* Curriculum Development and staff development
* Training Staff Administration in Typing and Computer Skill
* Monthly Head of Department Meeting
* Meeting at Polytechnic Development Centre Bandung

PT. Monas Indah Manado

* Handling Petty Cash
* Banking
* Prepare tender document
* Secretarial Duties.

Others:

* Driving License B1 and C
* Available to make domestic and international trips on business purposes.
* Operate various office equipment/machines.
* Countries Visited: USA , Korea, Australia and Singapore

Hobbies:

Travelling, Cooking, Reading n Movies





Minggu, 30 November 2008

Tulisan DR. Kartini Sjahrir



Penulis adalah Ketua Umum Partai Perjuangan Indonesia Baru (Partai PIB).


Perempuan di Ranah Politik

(01/11)---Perempuan dan politik adalah dua kata yang saling bertolak belakang per definisi. Akar kata perempuan adalah yang di “empu”kan. Mengandung makna dihormati, dijunjung tinggi, lemah lembut, santun dan segala sesuatu yang menunjukkan pada sikap yang halus. Sering makna ini dalam masyarakat – apakah dengan menggunakan sudut pandang agama, adat istiadat. dan sikap negara – diartikan sebagai suatu sifat yang lemah – “nrimo” (submissive) dan berada pada posisi dipinggir (peripheral).
Politik adalah wilayah laki-laki (maskulin). Wilayah ini adalah wilayah yang dicirikan dengan warna konflik, perebutan kekuasaan, agresifitas, negosiasi, superioritas dan ciri-ciri lain yang “cocok” dengan sifat laki-laki. Ciri lain yang menonjol dari ranah politik adalah penampakannya yang bersifat publik. suatu hal yang sangat membedakan dari ciri perempuan yang selalu ditempatkan di wadah domestik.Di ranah politik, keadaan tidak banyak berbeda. Betul, kita akui, saat ini ketua partai politik perempuan cukup banyak. Paling tidak ada enam orang. Tetapi sebagaimana dikatakan oleh Musdah Mulia dan Farida dalam buku mereka Perempuan dan Politik (2005), para pernirnpin (partai) politik ini masuk ke kancah politik karena di-back up oleh nama (besar) orangtua atau suami. Tentu hal ini bisa saja diperdebatkan, yang tidak akan dipungkiri di sini adalah dominannya sifat patriarki di masyarakat pada umumnya. Sehingga pembenaran dari seorang perempuan menjadi pemimpin politik, selalu dikaitkan dengan keberadaan figur lelaki di belakangnya.Bhutto dan IndiraDalam perjalanan sejarahnya, sifat patriarki ini acap “conflicting” di dalam dirinya. Sebagai contoh adalah fenomena Benazir Bhutto (alm). Benazir muncul sebagai figur politik yang diperhitungkan karena ayahnya, Bhutto. Akan tetapi Zardari, suaminya, terpilih sebagai presiden Pakistan baru-baru ini adalah karena figur Benazir, seorang perempuan.Demikian pula halnya dengan Indira Gandhi. Nama besar Nehru, yang membawa ia melejit dalam kancah perpolitikan, India. India, seperti halnya Pakistan, adalah Negara yang sangat “maskulin” dimana perpaduan tradisi dan agama telah menempatkan wanita pada posisi terpinggirkan. Begitupun, seorang Benazir maupun Indira membuat masyarakat patriarki (maskulin) tadi menerima keberadaan mereka karena sikap “maskulin” yang mereka tunjukkan. Indira, yang juga mati terbunuh, digantikan puteranya Rajiv yang muncul di bawah bayang-bayang nama besar ibunya.Di sini terlihat, Benazir dengan kemampuannya berhasil keluar dari bayang-bayang dan “cengkraman” sifat politik yang patriarki tadi, seperti halnya telah ditunjukkan Indira Gandhi, Corazon Aquino, dan atau Bandaranaike dari Srilanka.Sejumlah pemimpin dan pejuang politik perempuan seperti Cut Nyak Dien dari Aceh (1848-1908) adalah seorang figur politik yang muncul bukan karena bayang-bayang nama besar suami, meski suaminya seorang yang bernama Teuku Umar, ia telah muncul dan dikenal di Aceh jauh sebelum menikah dengan Teuku Umar. Sebalikya, Teuku Umar justru jatuh cinta kepada Cut Nyak Dien karena kepiawaiannya berjuang melawan Belanda.Kita juga mengenal kisah perempuan luar biasa bernama Aisyah binti Abu Bakar, istri Rasulullah. Nabi menjulukinya Humaira–sang jelita dengan pipi merah– (Kurniasih, 2008). Mengapa Aisyah luar biasa? Sejarah mengakui bahwa Ummul Mukminin yang satu ini adalah seorang Al-Mukatsirin, cerdas, mengerti politik, dan ahli strategi perang di masa itu.Seperti halnya Cut Nyak Dien, sejumlah perempuan di belahan bumi lainnya terjun ke dan memilih politik sebagai karir profesional mereka. Sebut saja mantan Perdana Menteri Inggris yang ternama Margareth Teatcher, Golda Meir yang legendaris dari Israel, Condoleza Rice dari Amerika dan barangkali dalam waktu dekat (kalau menang) pada Pemilu November 2008 ini, Sarah Palin menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat. Sekarang ia adalah Gubernur Alaska.Kepala DaerahMeskipun Studi Mulia (2005), misalnya, menunjukkan di era reformasi tahun 2004, partisipasi perempuan dalam lembaga parlemen menurun dibandingkan dengan tahun 1997 – dari 12,5 persen menjadi 9 persen. Tetapi indikasi melalui Pilkada menunjukkan hal yang agak bertolak belakang. Setidaknya tercatat sekitar 64 orang perempuan yang maju dan mencalonkan diri apakah sebagai Cagub/Cawagub. Cabup/Cawabup, atau Cawakot/Calon Wawakot. Artinya, ada 17,2 persen perempuan yang jadi calon pemimpin eksekutif mewakili 373 Pilkada Provinsi, Kabupaten/Kota (data s/d Juli 2008). Bila dilihat dari tingkat kemenangan yang diperoleh perempuan, angka ini bisa lebih tinggi lagi mencapai 31,3 persen! Jangan lupa, kita pernah punya presiden perempuan Megawati Soekarnoputeri dan sejumlah kepala daerah perempuan.Dari sudut Pilkada, aspirasi dan aktualisasi perempuan di ranah politik praktis meningkat. Hal seperti ini tentunya menarik untuk dicermati oleh mereka yang bergelut dalam studi kajian wanita.Pada saat yang sama, kita melihat. upaya memberdayakan dan memperkuat partisipasi perempuan dalam kancah politik mendorong pemerintah/negara melalui UU Republik Indonesia No. 10 Tahun 2008 pasal 57, ayat I, 2 dan 3, mewajibkan partai-partai politik (Parpol) agar menyertakan 30 persen perempuan sebagai persyaratan adminislrasi bakal calon anggota DPR/DPRD tanpa memenuhi persentasi keterwakilan tersebut di atas, maka porpol tidak akan diluluskan dalam verifikasi faktual.Apa moral cerita yang hendak disampaikan disini? Yang ingin disampaikan adalah bahwa bagi kaum perempuan Indonesia semua lapangan kerja profesional sesungguhnya terbuka lebar untuk dimasuki. Dengan suatu catatan, kaum perempuan itu sendiri dan dalam dirinya memang bersedia dan mau keluar dari “kungkungan patriarki” yang dibentuk oleh masyarakatnya dan balikan oleh dirinya sendiri.


DR. Kartini Sjahrir
Penulis adalah Ketua Umum Partai Perjuangan Indonesia Baru (Partai PIB).

KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM POLITIK DI INDONESIA


Mengapa penting bagi perempuan untuk ikut menjadi pembuat keputusan politik?

Perempuan memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus yang hanya dapat dipahami paling baik oleh perempuan sendiri.
Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi:
a. Isu-isu kesehatan reproduksi, seperti cara KB yang aman.
b. Isu-isu kesejahteraan keluarga, seperti harga sembilan bahan pokok yang terjangkau, masalah kesehatan dan pendidikan anak.
c. Isu-isu kepedulian terhadap anak, kelompok usia lanjut dan tuna daksa.
d. Isu-isu kekerasan seksual.
Hanya dalam jumlah yang signifikan, perempuan dapat menghasilkan perubahan berarti, seperti:
a. Perubahan cara pandang dalam menyelesaikan masalah-masalah politik dengan mengutamakan perdamaian dan cara cara anti kekerasan.
b. Perubahan kebijakan dan peraturan undang-undang yang ikut memasukkan kebutuhan-kebutuhan khusus perempuan sebagai bagian dari agenda nasional.

Apa akibatnya jika jumlah perempuan dalam lembaga politik tidak berimbang?

Lebih dari setengah total jumlah penduduk di Indonesia adalah perempuan. Mengabaikan perempuan Indonesia dalam pembuatan keputusan politik sama artinya dengan meminggirkan mayoritas penduduk Indonesia dari proses politik. Selama puluhan tahun lembaga-lembaga politik di Indonesia beranggotakan sebagian besar laki-laki dan menghasilkan keputusan-keputusan yang sangat dibentuk oleh kepentingan serta cara pandang yang mengabaikan suara perempuan. Dalam jumlah yang sedikit, suara perempuan tidak akan memiliki kesempatan untuk membawa perubahan yang berarti dalam proses pengambilan keputusan politik

Bagaimana meningkatkan jumlah perempuan sebagai pembuat keputusan politik?
Memahami pentingnya keterwakilan perempuan dalam lembaga politik dan mendukung upaya meningkatkan jumlah perempuan yang duduk dalam lembaga-lembaga politik hingga mencapai jumlah yang signifikan agar dapat mempengaruhi proses pembuatan keputusan-keputusan politik

Apa tindakan kita?

1. Mensosialisasikan pentingnya keterwakilan perempuan dalam pembuatan keputusan politik kepada media massa, lingkungan masyarakat dan keluarga.
2. Memberikan nilai/pandangan kepada lingkungan masyarakat dan keluarga sejak dini, tentang pentingnya peran perempuan dalam politik
3. Mendorong perempuan untuk berani mengisi jabatan-jabatan strategis dalam politik
4. Mendukung perempuan yang telah duduk dalam posisi-posisi startegis pembuat keputusan
5. Membuat jaringan kerja sama antara kelompok-kelompok perempuan baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
6. Mendesak pemerintah dan lembaga-lembaga formal negara lainnya untuk mendukung angka strategis untuk perempuan
7. Mendesak partai politik dan lembaga-lembaga/ormas lainnya untuk mendukung dan menerapkan peningkatan jumlah perempuan dalam lembaga-lembaga politik.
8. Memilih kandidat perempuan dalam pemilu mendatang untuk mewujudkan keterwakilan perempuan dalam politik


MOHON DOA RESTU
SEBAGAI WAKIL ANDA
PILIH (√) ATAU COBLOS
MAMA SISCA
(NY. FRANSISCA ANNA MARIA PANDI)
UNTUK JADI WAKIL DI DAPIL II
(MAMA – KEC. MAESA – MADIDIR)
KOTA BITUNG

“ BERIMAN, BERANI DAN BEKERJA”

Selasa, 25 November 2008

PRO ECCLESIA ET PATRIA


Saya ingin becermin pada ungkapan penyair Kahlil Gibran tentang manusia kemarin dan manusia hari esok.”Apakah kamu adalah seorang politisi yang berkata pada dirinya sendiri: aku akan menggunakan negaraku untuk keuntungan diriku sendiri? Jika demikian, kamu hanyalah sebuah duri yang hidup dalam daging orang lain.Atau kamu adalah seorang patriot yang setia, yang membisiki telinga jiwanya sendiri: aku mencintai negaraku dan melayaninya. Aku mencoba menjadi seorang pelayan yang baik. Jika demikian, kamu adalah sebuah oasis di padang gersang yang siap melepaskan dahaga bagi para musafir.” SEMOGA

Sabtu, 18 Oktober 2008

MOHON DOA RESTU UNTUK JADI WAKIL ANDA



Yang bisa anda lakukan untuk mensupport saya:


MAMA SISCA (NY. FRANSISCA ANNA MARIA PANDI)
untuk DAPIL 2 MAdidir n MAesa



  1. * Jadi relawan
    * Jadi Event Organizer
    * Menelpon kenalan, sms kenalan.

* Membuat Mama Sisca Fans Club.
* Mengetuk dari pintu ke pintu
* Menyebarluaskan bahan kampanye (LEAFLET, KARTU NAMA CALEG)
* Menyumbang dana






Bersama kita bangun kota Bitung Kota Pelabuhan di bibir Pacific.

Tentang Saya

Saya dilahirkan di kota Manado pada tanggal 10 Oktober 1960. Papa saya seorang Polisi dan kami tinggal dikomplex Brimob Manado (sekarang kantor POLDA jl. Bethesda)
Papa adalah Petrus Canisius Pandi (alm) biasa dipanggil Piet. Dan mama saya Emmy Paruntu.
Saya adalah anak yang paling tua dari 5 bersaudara perempuan. Saya Fransisca Anna Maria Pandi, Helena Maria Lidwina Pandi (lahir di Sukabumi saat papa saya sekolah thn 62), Sylvia Maria Cicilia Pandi, Marcelina Maria Chritina Pandi, Veronica Maria Gabriella Pandi.
Papa saya meninggal dunia tgl 8 Mei 82 dalam usia 50 tahun 1 bulan.
Mama saya seorang yang tegar dan membesarkan kami semua sampai mempunyai gelar S1.
Mama guru OR di SMP Kristen Bersubsidi Tikala kemudian menjadi guru Biologi. Mama dikenal di SMP K Tikala dengan panggilan Enci Pandi.
Kami semua disekolahkan di SD, SMP, SMA SUSTER MANADO. Kecuali saya yang masuk SMA DON BOSCO MANADO.

Kamis, 16 Oktober 2008

KELURAHAN DALAM DAPIL 2 KOTA BITUNG

Untuk Dapil 2 Bitung terdiri dari Kec. Maesa dan Kec. Madidir.
Kec. Maesa terdiri dari 8 Kelurahan yaitu: Pakadoodan, Bitung Barat 1, Bitung Barat 2, Bitung Tengah, Bitung Timur, Kakenturan 1, Kakenturan 2 dan Pateten 3. sedangkan Kec. madidir terdiri dari 8 kelurahan: Kadoodan, Madidir Weru, Madidir Unet, Madidir Ure, Paceda, Wangurer Timur, Wangurer Barat dan Wangurer Utara.
Jadi total ada 16 kelurahan yang akan dikunjungi.